Voice Over Internet Protocol (VOIP) dikenal juga dengan sebutan IP Telephony didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Dengan kata lain teknologi ini mampu melewatkan trafik suara yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah suatu jaringn komunikasi data yang berbasis packet-switch.
Diagram VoIP
Sesuai dengan perkembangan teknologi, kini VoIP memungkinkan komunikasi antar PC ke telepon dan komunikasi antara telepon dengan kualitas layak sehingga layanan VoIP mulai bnyak dijual oleh operator-operator telekomunikasi di dunia. Oleh karena itu jaringan IP harus didesain agar memenuhi persyaratan delay dan packet loss. Packet loss (kehilangan paket data dalam proses transmisi) dan delay merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan.
2. Kualitas Layanan VoIP
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada berbagai jenis platform teknologi. QoS tidak diperoleh langsung dari infrastruktur yang ada, melainkan diperoleh langsung dengan mengimplementasikannya pada jaringan bersangkutan.
Aplikasi VoIP merupakan aplikasi real time, sehingga tidak dapat mentolerir delay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. Delay dapat diminimalkan dengan menggunakan teknologi packet switching sebagai pengganti data switching. Cara lain yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan penggunaan bandwith, mengatur metode antrian yang dipakai dan menggunakan protokol-protokol management untuk mengatut paket data yang dilewatkan.
2.1. Latency
Latency adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perangkat dari meminta hak akses ke jaringan sampai mendapatkan hak akses itu. Ada dua jenis latency, yaitu real dan induced. Real latency berhubungan dengan fisikal jaringan dan karakteristik penyambungan dari media pengangkutnya, seperti pesinyalan elektriknya dan clocked speed. Induced latency adalah delay yang terjadi akibat delay antrian pada peralatan jaringan (misalnya ethernet card router).
2.2. Delay
Dalam jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena bagus tidaknya suara tergantung dari waktu delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara 120ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250ms.
2.3. Jitter
Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Parameter ini dapat ditangani dengan mengatur metode antrian pada router saat terjadi kongesti atau saat perubahan kecepatan.
2.4. Packet Loss
Loss Packet (kehilangan paket data pada proses transmisi) terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati pada saat beban puncak (peak load) yang menyebabkan kemacetan transmisi paket akibat padatnya trafik yang harus dilayani dalam batas waktu tertentu.
3. Penilaian MOS
Untuk Penilaian subjektif kualitas layanan VoIP adalah MOS (Mean Opinion Score), nilai-nilai subjektifnya diambil berdasarkan kepuasan pendengar dan pembicara disaat mengadakan hubungan VoIP. Untuk MOS, secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut:
Data kuantitatif yang digunakan untuk menentukan MOS adalah dari sisi metode kompresi, yaitu bandwidth yang dihasilkan serta delay kompresi yang dihasilkan. Tabel penilaian MOS yang didapat dari sisi metode kompresi terdapat dalam tabel berikut ini :
No comments:
Post a Comment