Friday, December 24, 2010

VLSM dan Subnetting (Perbaikan)

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang subnetting dan VLSM pada suatu jaringan di sebuah perusahaan. Saya ambil contoh misalkan pada sebuah perusahaan membutuhkan jaringan dengan kondisi sebagai berikut :

Kita akan mencoba untuk mengatur network atau jaringan dari masing – masing bagian agar setiap jaringan dari bagian tersebut dapat digunakan sebagaimana mustinya.



Kira-kira skema untuk jaringan pada perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :


Dari skema network diatas dapat dilihat untuk bagian Keuangan dan Marketing terkoneksi dengan router2 dan untuk bagian HRD dan TI terkoneksi dengan router3. Untuk mengkoneksikan kedua router tersebut agar semua jaringan dapat berkomunikasi maka digunakan router1 dimana router1 ini mengkoneksikan antara router2 dan router3.

Untuk IP yang digunakan adalah 172.16.20.N/16

Berikut adalah konfigurasi VLSM pada masing-masing bagian :

Bagian Keuangan (25 PC) 
  • Kita ketahui bahwa untuk bagian keuangan PC yang di butuhkan adalah sebanyak 25 buah. Dalam jaringan bagian keuangan tersebut terdapat 3 buah IP address yang masing-masing dialokasikan untuk Router/Gateway, network, dan Broadcast. Berarti ada 25 IP ditambah dengan 3 = 28
  • Bilangan desimal 28 tersebut kita convert ke biner dan hasilnya adalah 11100 (5 digit). Berarti IP address yang dapat dipakai pada jaringan bagian Keuangan adalah sebanyak 2^5 = 32
  • Untuk penentuan netmask yang digunakan bilangan biner tersebut kita ganti dengan 0 jadi 00000. Dengan demikian netmask yang digunakan adalah:
          11111111.11111111.11111111.11100000/27 = 255.255.255.224/27
  • Untuk alamat networknya adalah 172.16.20.0 kemudian untuk penentuan alamat brodcastnya adalah ( alamat network + total IP – 1) = ( 0 + 32 -1 ) = 31 dengan demikian alamat broadcastnya adalah 172.16.20.31
  • Untuk penentuan gatewaynya yaitu ( alamat network + 1 ) = ( 0 + 1 ) = 1 dengan demikian alamat gatewaynya adalah 172.16.20.1
  • Dengan konfigurasi diatas maka didapat skema ip pada bagian keuangan sebagai berikut:
          Netmask     :  255.255.255.224
          Network     :  172.16.20.0
          Broadcast   :  172.16.20.31 
          Gateway     :  172.16.20.1
Karena total IP yang digunakan sebanyak 32 dan 3 IP telah dialokasikan ke network, gateway , serta broadcast maka IP yang tersisa dapat digunakan untuk IP host yaitu antara range 172.16.20.2 sampai dengan 172.16.20.30

Untuk konfigurasi VLSM bagian Marketing, HRD, dan TI sama dengan bagian keuangan diatas, yang membedakan hanyalah jumlah host yang dipakai. Berikut penjelasannya :

Bagian Marketing (50 PC)
  • Kita ketahui bahwa untuk bagian marketing PC yang di butuhkan adalah sebanyak 50 buah. Dalam jaringan bagian marketing tersebut terdapat 3 buah IP address yang masing-masing dialokasikan untuk Router/Gateway, network, dan Broadcast. Berarti ada 50 IP ditambah dengan 3 = 53
  • Bilangan desimal 53 tersebut kita convert ke biner dan hasilnya adalah 110101 (6 digit). Berarti IP address yang dapat dipakai pada jaringan bagian marketing adalah sebanyak 2^6 = 64
  • Untuk penentuan netmask yang digunakan bilangan biner tersebut kita ganti dengan 0 jadi 000000. Dengan demikian netmask yang digunakan adalah:
          11111111.11111111.11111111.11000000/26 = 255.255.255.192/27
  • Untuk alamat networknya adalah ( alamat broadcast sebelumnya + 1 ) = ( 31 + 1 ) = 32 jadi alamat networknya adalah 172.16.20.32 kemudian untuk penentuan alamat broadcastnya adalah ( alamat network + total IP – 1) = ( 32 + 64 -1 ) = 95 dengan demikian alamat broadcastnya adalah 172.16.20.95
  • Untuk penentuan gatewaynya yaitu ( alamat network + 1 ) = ( 32 + 1 ) = 1 dengan demikian alamat gatewaynya adalah 172.16.20.33
  • Dengan konfigurasi diatas maka didapat skema ip pada bagian marketing sebagai berikut:
          Netmask     :  255.255.255.192
          Network     :  172.16.20.32
          Broadcast   :  172.16.20.95 
          Gateway     :  172.16.20.33

Karena total IP yang digunakan sebanyak 64 dan 3 IP telah dialokasikan ke network, gateway , serta broadcast maka IP yang tersisa dapat digunakan untuk IP host yaitu antara range 172.16.20.34 sampai dengan 172.16.20.94

Bagian HRD (10 PC)
  • Kita ketahui bahwa untuk bagian HRD PC yang di butuhkan adalah sebanyak 10 buah. Dalam jaringan bagian HRD tersebut terdapat 3 buah IP address yang masing-masing dialokasikan untuk Router/Gateway, network, dan Broadcast. Berarti ada 10 IP ditambah dengan 3 = 13
  • Bilangan desimal 13 tersebut kita convert ke biner dan hasilnya adalah 1101 (4 digit). Berarti IP address yang dapat dipakai pada jaringan bagian HRD adalah sebanyak 2^4 = 16
  • Untuk penentuan netmask yang digunakan bilangan biner tersebut kita ganti dengan 0 jadi 000000. Dengan demikian netmask yang digunakan adalah:
          11111111.11111111.11111111.11110000/28 = 255.255.255.240/28
  • Untuk alamat networknya adalah ( alamat broadcast sebelumnya + 1 ) = ( 95 + 1 ) = 96 jadi alamat networknya adalah 172.16.20.96 kemudian untuk penentuan alamat broadcastnya adalah ( alamat network + total IP – 1) = ( 96 + 16 -1 ) =  111 dengan demikian alamat broadcastnya adalah 172.16.20.111
  • Untuk penentuan gatewaynya yaitu ( alamat network + 1 ) = ( 96+ 1 ) = 97 dengan demikian alamat gatewaynya adalah 172.16.20.97
  • Dengan konfigurasi diatas maka didapat skema ip pada bagian HRD sebagai berikut:
          Netmask     :  255.255.255.240
          Network     :  172.16.20.96
          Broadcast   :  172.16.20.111 
          Gateway     :  172.16.20.97
Karena total IP yang digunakan sebanyak 16 dan 3 IP telah dialokasikan ke network, gateway , serta broadcast maka IP yang tersisa dapat digunakan untuk IP host yaitu antara range 172.16.20.98 sampai dengan 172.16.20.110

Bagian TI (10 PC)
  • Kita ketahui bahwa untuk bagian TI PC yang di butuhkan adalah sebanyak 10 buah. Dalam jaringan bagian TI tersebut terdapat 3 buah IP address yang masing-masing dialokasikan untuk Router/Gateway, network, dan Broadcast. Berarti ada 10 IP ditambah dengan 3 = 13
  • Bilangan desimal 13 tersebut kita convert ke biner dan hasilnya adalah 1101 (4 digit). Berarti IP address yang dapat dipakai pada jaringan bagian TI adalah sebanyak 2^4 = 16
  • Untuk penentuan netmask yang digunakan bilangan biner tersebut kita ganti dengan 0 jadi 000000. Dengan demikian netmask yang digunakan adalah:
          11111111.11111111.11111111.11110000/28 = 255.255.255.240/28
  • Untuk alamat networknya adalah ( alamat broadcast sebelumnya + 1 ) = ( 111 + 1 ) = 112 jadi alamat networknya adalah 172.16.20.112 kemudian untuk penentuan alamat broadcastnya adalah ( alamat network + total IP – 1) = ( 112 + 16 -1 ) =  127 dengan demikian alamat broadcastnya adalah 172.16.20.127
  • Untuk penentuan gatewaynya yaitu ( alamat network + 1 ) = ( 112+ 1 ) = 113 dengan demikian alamat gatewaynya adalah 172.16.20.113
  • Dengan konfigurasi diatas maka didapat skema ip pada bagian TI sebagai berikut:
          Netmask     :  255.255.255.240
          Network     :  172.16.20.112
          Broadcast   :  172.16.20.127 
          Gateway     :  172.16.20.113

Karena total IP yang digunakan sebanyak 16 dan 3 IP telah dialokasikan ke network, gateway , serta broadcast maka IP yang tersisa dapat digunakan untuk IP host yaitu antara range 172.16.20.114 sampai dengan 172.16.20.126

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No comments:

Post a Comment